Senin, 16 Maret 2009

www.andrathebackbone.com








Andra
Andra Junaidi dilahirkan pada tanggal 17 Juni 1972 sebagai anak bungsu dari
enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah.
Andra mengaku terlambat mengenal musik, karena baru SMP lewat ekskul
musiklah ia mulai tertarik pada musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi
seorang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum
sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya
pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang
karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat.

Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian
mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang
pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin. Masalah
kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus memilih antara
karirnya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan ?desain interior.
Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti
karir di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap ?mulus, karena kedua
orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya.
Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti
kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau
mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativi- ?tasnya lebih tergali. Kontribusi
Andra terhadap komposisi lagu Dewa 19 tak bisa dipungkiri.

Pada tahun 1999 Andra menikah dengan Ismulia Permatasari dan sudah
dikaruniai seorang putri yaitu Yasmeen Fadilah dan seorang putra yang diberi
ama Timur Zavier.

Andra yang merupakan salah satu motor dan pendiri grup Band Dewa19, dengan
kesetiaan seorang Andra dalam membesarkan Dewa19 itulah yang patut diacungi
jempol, karena Andra adalah satu2nya orang selain Dhani sendiri yang dari awal
sampai sekarang masih merupakan personil Dewa19. Tapi dari dulu Andra memang
sangat ingin membuat album solo sendiri, sedikit demi sedikit dia mengumpulkan
lagu2 yang diciptakannya sendiri untuk project album solonya. Tapi karena jadwal
Dewa19 yang sangat padat dan memang orientasi pertama adalah untuk band
kesayangannya itu maka Album solonya sedikit tertunda.

Sampai pada tahun 2006 saat jadwal Dewa19 tidak terlalu padat akhirnya Andra
mulai serius membuat Album solonya itu. Karena ditahun-tahun sebelumnya
Andra bertemu dengan Stevie Morley Item yang kala itu sebagai additional
layer Dewa19 dan merasa cocok dengan gaya permainan Stevie, jauh2 hari
Andra sudah pernah menawarkan kepada Stevie untuk ikut bergabung
dalam project tersebut. Mereka berdua seperti mempunyai misi dan visi
yang sama dalam hal bermusik.
Ditahun yang sama Andra & Stevie menemukan seorang Dedy Lisan yang
menurut mereka cukup cocok membawakan lagu2 ciptaan Andra. Setelah
mereka membuat demo dan menyerahkan ke label rekaman, dengan jalan
yang bisa dibilang cukup mulus akhirnya mereka berhasil menelorkan album
pertama mereka Andra & The Backbone dan mengusung nama yang sama
untuk nama band mereka. Akhirnya berhasil juga perjuangan seorang Andra
mempunyai Album yang sudah lama di nanti2kan oleh banyak penggermarnya.
Dengan keluarnya Album tersebut bukan berarti Andra tidak setia lagi
dengan band terdahulunya Dewa19, justru hal ini yang tetap mempererat
hubungannya dengan Dhani dan Dewa19 itu sendiri. Selain dapat restu dan
persetujuan dari Dhani juga karena Dewa19 tetap merupakan prioritas
utama Andra dan Backbone sebagai selingan dan mainan barunya.

Stevie
Stevie Morley Item dilahirkan pada tanggal 28 Maret 1979 di Jakarta
sebagai anak kedua dari empat bersaudara hasil pernikahan Yopie Item
dan Evie Aquanthie. Mulai mengenal musik sejak SD kelas 6, alat musik
yang pertama kali dikuasai adalah organ, tetapi kemudian Stevie lebih
tertarik dengan alat musik lain yaitu Guitar.

Saat itu tepi tertarik belajar guitar karena melihat temannya sedang
bermain guitar. Pada saat itu juga Stevie langsung ingin belajar dan
langsung mencari cord2 lagu Guns n Roses yang berjudul sweet child o mine.
pie Item, stevie langsung mengulik cord yang dipelajari dari temannya itu.

Saat SMP stevie sudah mulai menguasai guitar dengan sangat baik dan
sudah mulai ngeband bersama teman2 SMPnya, tapi band ini jarang
sekali latihan, stevie malah lebih sering bermain guitar sendiri di kamar
untuk lebih memperdalam ilmu guitarnya.

Setelah memasuki SMA masih tetap ngeband dan terlibat di banyak tetap
arena stevie yang selalu identik dengan band2 cabutan dan tidak mempunyai
band yang tetap. Kelas 3 SMA stevie ikutan audisi sebagai guitarist-nya
Iwa K Band dan diterima sebagai additional player di Band Iwa K itu
yang pada saat itu akan melakukan tour.

Stevie Item dari dulu memang sudah menyukai musik beraliran keras
seperti Megadeth, Metallica, Anthrax, Sepultura, tapi menyukai juga
band2 seperti smashing pumpkins, stone temple pilots, nirvana, soundgarden,
The Cardigans, Foo Fighters dan lain2.

Setelah itu Stevie sangat dikenal sebagai Additional guitar di banyak
band dan Artis, diantaranya adalah Oppie Andarista, Audy, Ari Lasso,
Ratu, Samson, Dewa19 dan beberapa band2 yang lain. Selain mondar
mandir sebagai additional player Stevie juga beberapa kali ikut dalam
project2 rekaman di album Dewa19, Ari Lasso, Ratu, Oppie Andarista,
Chrisye dan lain2. Pada saat yang hampir bersamaan ditahun 1999 Stevie
ditawarin oleh temannya untuk bergabung di sebuah band Hardcore
di Jakarta yang bernama "StepForward" . Tahun 2004 Stevie
hengkang dari "StepForward" dan sekarang membentuk band beraliran
Death Metal bersama Andyan Gorust (Siksa kubur), Bonie (Tengkorak),
Babal (Alexander), Prissa (Zala) yang diberi nama "DeadSquad".

Pada tahun 2001-2002 Stevie yang sebelumnya juga sebagai Additional
Player di dewa19 bertemu dengan Andra Ramadhan, saat itu Andra ingin
membuat Album solo dan meminta Stevie untuk ikutan dalam project tersebut.
Karena jadwal Dewa19 yang sangat padat pada saat itu, project tersebut sempat
tertunda. Dan mulai dilanjutkan lagi sekitar tahun 2005 dengan mulai merekam
demonya bersama Andra. Tapi proses tersebut masih belum terlalu intents
karena masing2 mempunyai kesibukan sendiri dan jadwal tour Dewa19 juga
sangat padat.
Pada tahun 2006 Stevie dan Andra bertemu dengan Dedy Lisan di cirebon,
saat itu Dedy sebagai jurnalis majalah "HAI" dan sedang meliput dewa19.
Pada saat itu Stevie dan Andra sedang mencari vocalis untuk project ini,
mereka sempat mendengar dan mendapat rekomendasi dari Ari Lasso kalau
Dedy adalah seorang penyanyi yang mempunya karakter yang cocok untuk
project tersebut. Kemudian Andra meminta Dedy untuk mengisi contoh
suaranya untuk lagu musnah. Karena memang karakter suara Dedy sangat
cocok untuk project itu maka Stevie dan Andra yang sudah merasa cocok
dengan dedy langsung memberikan demo album mereka ke label rekaman
(EMI Music Indonesia). Dan pihak Label langsung setuju dengan konsep dan
materi dari demo Album tersebu

Dedy
Dedy Lisan dilahirkan pada tanggal 2 Juli 1976 sebagai anak sulung dari
tiga bersaudara hasil pernikahan Matnur Lisan dan Supriati. Kenal musik
sejak SMP dan mulai sesekali ngeband ketika duduk di bangku SMA.
Senang bermain gitar meski tidak mahir dan lebih nyaman ketika
menjadi vokalis. Ketika kuliah di FISIP UI, Dedy beberapa kali tampil
di atas panggung dalam acara kampus. Musik professional mulai
digelutinya ketika ikutan bermain di kafe-kafe seputaran Jakarta
selama setahun. Sayang dunia jurnalistik kemudian lebih digelutinya.

Selama setahun kegiatan sebagai jurnalistik sepak bola di Tabloid Soccer
menjadi rutinitasnya. Meski sibuk sebagai jurnalis, kegiatan menyanyi
tidak pernah benar-benar ditinggalkan. Tapi kali ini bukan lagi di atas
panggung lebih sebagai song writer dan berkutat di studio.

Dunia musik kembali digeluti ketika Majalah Hai merekrutnya sebagai
jurnalis musik. Pergaulan di antara musisi semakin intens dilakukan.
Lewat Hai Dedy kenal para musisi tanah air dan berkesempatan
mewawancarai band mancanegara. Dan lewat Hai juga perkenalannya
dengan Andra dan Stevie terjadi. Sebelumnya sebagai jurnalis,
Dedy hanya bertemu Andra dan Stevie ketika dalam liputan untuk Hai.

Adalah Agung Krusok dan Ari Lasso yang ikut menyarankan
Andra untuk mengaudisi Dedy sebagai vokalis AATB. Lucunya
pertemuan Dedy dengan Andra terjadi setelah saling kontak
lewat situs pertemanan www.friendster.com. Setelah saling bertukar
nomor ponsel, pertemuan pertama terjadi ketika Dewa show di Cirebon
di bulan Februari 2006. Setelah itu proses kreatif terjadi
di studio 19 dan Legend. Tanpa banyak proses yang rumit,
Dedy langsung dipilih Andra untuk menjadi vokalis AATB.

Ketika akhirnya kesibukan sebagai vokalis AATB begitu menyita waktu,
Dedy memutuskan untuk mundur dari profesinya sebagai jurnalis
demi focus ke pekerjaan barunya sebagai musisi.
Lewat AATB kini Dedy bisa menyalurkan kesenangannya akan musik
dan ikut terjun langsung ke industri musik nasional. Pengalaman
sebagai jurnalis yang berkesempatan menonton banyak konser band
tanah air dan mancanegara diharapkan bisa menjadi referensi baginya
ketika bernyanyi di atas panggung. Sebagai musisi banyak sekali band
yang didengarkan Dedy baik sebagai referensi maupun kesenangan pribadi.
Band macam Foo Fighters, Stone Temple Pilots, Pearl Jam, Coldplay,
U2, Metallica, Tool kerap didengarkan lewat iPod. Sementara musisi
macam Lenny Kravitz, Iwan Fals, Crisye, sampai Benyamin S.
dianggapnya layak dijadikan contoh dalam karir bermus


Tidak ada komentar:

Posting Komentar